Senin, 28 Desember 2015

renews... teknologi RC Valve lebih modern dibandingkan teknologi kips ?

Sabtu, 23 November 2013 13:07 WIB
Sejarah Motor Unik

Honda NSR 150 Series, Motor Tercanggih dan Jadi Trend Setter di Era-nya


Penulis : Nurul
Foto : Dok M+

Meski harganya mahal, motor ini tetap menjadi buruan
Masuknya Honda NSR 150 R di Indonesia pada tahun 1994, memberi sebuah penyegaran baru bagi pecinta motor sport Tanah Air. Pada masanya, NSR menjadi salah satu motor berteknologi tinggi yang mengaspal di Indonesia. Makanya, motor ini selalu menjadi idaman para bikers pecinta kecepatan pada kala itu.
Pertama datang, NSR telah mengadopsi rangka full deltabox murni yang biasa digunakan untuk motor balap. Motor bermesin 150 cc 2-tak ini, juga telah dilengkapi dengan pendingin mesin radiator yang belum diadopsi motor sport lokal kala itu. Tidak lupa, desainnya yang sporty punya andil besar dalam membuat ngiler para bikers yang melihatnya.
“NSR jadi motor dengan teknologi paling tinggi kala itu. Mesinnya sudah pakai teknologi RC Valve yang membuat tenaga di setiap putaran terus mengisi. Makanya, harga motor ini juga paling mahal dibandingkan kompetitornya,” ucap Ervino Latief, pendiri NSR Motorcycle Club (NMC) Bekasi.
RC Valve sendiri merupakan perangkat tambahan berupa katup butterfly di lubang buang. Kerja katup ini dikontrol langsung oleh CDI. Mekanisnya, katup butterfly akan menutup seperempat lubang saat putaran rendah, dan membuka lebar ketika RPM mulai meninggi. Kerjanya, mirip katup KIPS pada Kawasaki Ninja 150 R saat ini.
Kalau berbicara sejarahnya, awal NSR 150 series masuk ke Indonesia mulai tahun 1994 lewat NSR 150 R. Meski harganya cukup tinggi, motor ini tetap laris manis di Tanah Air. Model ini bertahan hingga tahun 1998, dengan mengalami beberapa update pada warna, striping, dan bentuk behel.
Honda NSR RR menjadi model ke-dua yang masuk di Indonesia
Tahtanya dilanjutkan dengan masuknya Honda NSR RR ditahun 1999. Varian ini juga akrab disebut dengan NSR Astra. “Jadi itu model hasil pengembangan Honda Thailand. Karena terbentur masalah emisi, jadi dijual di sini. Itupun stok-nya sangat terbatas,” tambah Ervino.
Satu tahun kemudian, masuk NSR New RR di tahun 2000. Desain bodi model ini telah mirip dengan model NSR SP. Beda didesain swing arm dan mesinnya saja. Tampilan warnanya juga lebih atraktif dibandingkan model Astra. Sama seperti model Astra, NSR New RR sudah tidak dijual langsung oleh Astra Honda Motor (AHM). Motor ini banyak dijual di para importir umum.
Model pamungkas di NSR 150 series ini adalah NSR 150 SP. Model ini menggunakan single arm yang menjadi ciri khas model ini. Teknologinya terapan dari NSR 250 MC versi GP. Ada pembenahan counter weight crank shaft, untuk meringankan putaran bawah serta meminimalisir getaran saat dipacu hingga top speed. Makanya model ini menjadi salah satu buruan utama para bikers.
Honda NSR SP masih punya harga tinggi hingga saat ini
"Kehancuran NSR dipicu dari sulitnya mencari spare part kala itu. Karena dibeli lewat importir umum, jadi jarang bengkel yang menyiapkan spare part-nya," cerita pendiri klub yang masih punya dua NSR di garasinya.
Dua tahun belakangan ini, pecinta sepeda motor kembali melirik NSR sebagai buruan. Bisa dibilang motor ini kembali naik daun sebagai pacuan legenda 2-tak. Karena banyak yang mencari dan stok barangnya sudah langka, harga seken NSR saat ini ikut melambung tinggi.
“Sekarang harganya kembali tinggi. Untuk NSR 150 R yang RC Valve-nya masih berfungsi bisa laku 13 jutaan. Untuk tipe RR harganya berkisar Rp 18 – 23 juta. Nah untuk model SP paling tinggi, masih tembus Rp 33 juta, tergantung kondisi,” tutup ayah satu anak ini. (motorplus-online.com)

Minggu, 27 Desember 2015

Tampil Beda Ala Nano-Nano

Rabu, 03 September 2014 19:33 WIB
Honda Supra X125 2003 (Tangerang)

Modifikasi Honda Supra X125, Bukan Bebek Biasa (BBB)


Penulis : Panji
Foto : Panji

Modifikasi motor bebek, memang sedikit meredup tertutup dominasi skubek dan sport. Tapi, bukan berarti kustom motor tipe cub is death. Tuh, tengok Honda Supra X125 satu ini yang kini ‘Bukan Bebek Biasa’ alias (BBB).
Untuk percantik tampilannya, Albani Jubair sang owner mengadopsi variasi dari motor gede sekelas Kawasaki ER-6n dan beberapa motor sport lain. “Part yang mencomot dari motor sport antara lain pelindung sok depan, engine cover, cover chain, cover gir dan lain sebagainya. Hampir semua memang kanibal dari variasi motor sport,” bilang Ivan Jerico dari Albani 28 Modified di daerah Cluster Pinus Puri Beta No. 79, Ciledug, Tangerang.
Bukan hanya itu, coba tengok di bagian kaki-kakinya! Peleknya saja pakai merek Daytona ukuran 2,15x17 inci dan 2,50x17 inci yang banderolnya setara bebek second. Belum lagi sok belakang yang juga pakai merek yang sama. Masih di kaki-kaki, kaliper depan adopsi brand KTC Racing dengan empat piston. Sedap!
“Enggak cuma fokus di kaki-kaki, tampilan bodi juga jadi menu utama,” papar Ivan. Soal cat, Variant Airbrush yang kebagian eksekusi pelapis bodi Supra X biar makin kinclong. Untuk bikin mentereng, sepaket cat dan pernis adopsi merek Spies Hecker. Pilihan warna motif grafis, lumayan cukup ceria dengan kombinasi warna nano-nano.
“Coba tengok detailing cat. Ada kombinasi serbuk gliter hologram. Serbuk ini bila terkena cahaya, hasilkan efek pelangi yang keren,” bilang Agus Firmansyah, yang buka workshop di di Jl. Muchtar Raya Rt 10 RW 11 No. 03, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
Dengan detail yang rapi, saat turun di kelas Airbrush Grafis event Festival Mesin di Universitas Mercu Buana (20-21/6) lalu, sukses ia sabet.
Congrat’z ya, bro! (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Spidometer     : Koso
Handle rem     : KTC
Jok     : MB-Tech
Kopling hidraulik : KTC racing
Variant Airbrush : 0838-7620-8905

Minggu, 29 November 2015

AUTONETMAGZ-line up baru dari benelli

 – Apabila dalam pasar roda 4 acap kali Geneva Motor Show yang menjadi momentum untuk dikejar-kejar oleh produsen agar segera memperkenalkan line up terbaru. Maka dalam pasar roda 2, Eicma Motorcycle Show yang diadakan di Italia-lah yang menjadi momentum para pabrikan roda 2. Seperti yang terjadi pada Benelli dimana mereka akan segera memperkenalkan 5 line up motor terbarunya pada ajang bergengsi di Italia ini.
Uniknya merek asal Italia yang kini dimiliki sahamnya oleh Tiongkok ini memperkenalkan line up untuk motor dengan kapasitas 500 cc dan kapasitas kecil. Tentu saja modelnya lebih menyasar kepada kaum hobi dan gaya hidup seperti biasa, dan jenisnya pun cukup menarik. Line up pertama adalah model bertipe Scrambler dengan kapasitas 500 cc, model tipe adventure dengan kapasitas 500 cc, sportsbike 300 cc dan tipe mini bike sekelas Honda MSX125.
Benelli-TRK-502-2016-front
Oke pertama yang akan kami bahas adalah tipe scrambler dengan kapasitas 500 cc yang dinamakan Leoncino atau yang artinya anak singa. Benelli Leoncino bukanlah tipe yang baru muncul melainkan Leoncino sudah muncul sejak 1951 dengan kapasitas 125 cc, namun sayang sejak itu Leoncino discontinue karena tak tahan tekanan produsen jepang yang merangsek saat itu. Kini Benelli kembali membangkitkan Leoncino dengan model ala scrambler dan mesin inline twin 500 cc yang dapat menghasilkan tenaga 47hp dan torsi 44 Nm.
Selain itu hal yang menjadi selling point Leoncino selain kubikasi yang fit adalah chassisnya yang memakai trellis frame. Untuk peredam depannya menggunakan suspensi Up Side Down dan pengeremannya dibekali dengan Brembo dengan 4 piston di masing-masing kedua cakram depan. Perihal berat badan, Leoncino cukup berat dengan sekitar 170 kg.
Benelli-TRK-502-2016-side
Untuk kedua adalah motor adventure dengan mesin yang serupa dengan Leoncino, dinamakan Benelli TRK 502. Yup tidak ada ubahan di mesinnya dengan kubikasi 500 cc dan tenaga 47 hp, kaki kakinya pun menganut suspensi Up Side Down dan cakram ganda di depan dengan kaliper brembo 4 piston. Tapi dengan model yang disesuaikan sebagai adventure bike tentu saja ini adalah paket menarik dimana yang bernaung di kelas ini hanyalah Honda CB500X dan Kawasaki Versys 650.
Berikutnya tidak kalah menarik, sepertinya Benelli berniat masuk ke kelas yang cukup panas yaitu di kelas 300 cc. Hem memang sih model ini agak sulit untuk masuk Indonesia karena spek 250 cc keatas sudah dicap moge oleh aparat hukum di Indonesia. Namun di luar negeri sendiri kelas 300 cc memang lebih diminati dibanding 250 cc yang notabene dihuni Kawasaki Ninja 300, Yamaha R3 dan Honda CBR300R, jadi Benelli menyambutnya dengan Benelli Tornado 302.
benelli-tornado-302-2016-front
Secara basis model ini adalah versi full fairing dari Benelli BN302, mesinnya menggunakan inline twin 302 cc yang dapat menghasilkan tenaga hingga 36 hp. Secara nama, model ini meminjam nama besar dari Benelli Tornado 900 yang mempunyai mesin 900 cc tiga silinder pada tahun 2000-an. Model ini punya sasis trellis frame, suspensi Up Side Down dan penggunaan cakram ganda di rem depan yang tidak biasa di kelasnya.
Terakhir Benelli rupanya tertarik untuk menantang Honda MSX125 dan Kawasaki Z125 yang baru saja meluncur. Di segmen bernama ‘monkey bike’, Benelli meluncurkan Tornado Naked T dengan 2 pilihan mesin : 125 cc dan 135 cc. Dengan mesin ini, Tornado Naked T memuntahkan tenaga 11.7 hp dan 12.6 hp, sasisnya menggunakan trellis frame dan suspensi Up Side Down serta alloy wheel 12 inchi.
Benelli-Tornado-Naked-T-125-2016-side
Semua motor ini rencananya akan tampil di EICMA motor show yang berada di Italia berikut dengan spesifikasi lengkap dan jadwal rencana akan dijual. Bagaimana menurut anda? Apakah ‘leh uga’ untuk memasukkan 4 line up terbaru Benelli ini ke indonesia berhubung ATPM-nya sedang berkembang di Indonesia?

Sabtu, 21 November 2015

AUTONETMAGZ- KAWASAKI NINJA H2 DITANTANG SUZUKI HAYABUSA

Kawasaki, Harga Kawasaki Ninja H2 2015: Kawasaki H2, Seri Ninja Paling Buas Sudah Bisa Dipesan di Indonesia! – Sampai saat ini, kami masih terpana dengan sosok Kawasaki Ninja H2 dan H2R. Selain karena mesin 1.000 cc 4 silinder supercharger-nya, tampangnya yang sadis untuk kelas superbike bisa membuat siapa pun menoleh saat melihatnya di jalanan. Varian balap dari Ninja H2, yakni Ninja H2R bahkan sudah mempermalukan McLaren MP4-12C dan Bugatti Veyron dalam sebuah drag race 804 meter.
Ya, jika kemarin anda sudah melihat superbike vs hypercar, sekarang saatnya melihat pertempuran antar sesama roda dua. Lebih tepatnya, pertarungan antara Suzuki Hayabusa vs Kawasaki Ninja H2. Sebenarnya, komparasi yang satu ini tidak terlalu bisa dipegang datanya, karena baik Ninja H2 maupun Hayabusa yang diadu sudah tidak dalam kondisi standar.
Moge Suzuki Hayabusa
Modifikasi pada Ninja H2 tidak banyak, hanya direndahkan sedikit di bagian depannya. Sementara Hayabusa sudah agak banyak, yakni memakai swing arm panjang, air shifter, dan knalpot baru. Untungnya, mesin Ninja H2 maupun Hayabusa masih standar. Kami tahu antara Hayabusa dan Ninja H2 tidak sekelas, karena Hayabusa lebih ideal jika disuruh melawan Kawasaki ZX14R, tapi ya untuk cari tahu saja tidak ada salahnya kan?
So, ini benar-benar pertarungan antar banyak hal yang bisa dibandingkan, yakni : Kawasaki vs Suzuki, naturally aspirated vs forced induction, dan sejumlah aspek lain yang bisa memulai debat kusir di forum kendaraan roda dua.

AUTONETMAGZ -SUZUKI GSX 100 RR !

iklan superbike ber-fairing Suzuki, yakni GSX-R kini punya generasi baru. Bukan 250 cc, bukan 600 cc, bukan juga 750 cc, melainkan yang 1.000 cc. Iya, benar, Suzuki GSX-R1000 2016 akhirnya muncul ke permukaan setelah banyak prediksi render yang berseliweran di sana-sini. Selain bermodalkan tampang baru, Suzuki fokus ke teknologi motor yang sekelas dengan Kawasaki ZX-10R, Honda CBR1000RR dan Yamaha R1 ini.
Untuk pertama kalinya, mesin 1.000 cc 4 silinder segaris milik GSX-R1000 dilengkapi dengan pengaturan katup variabel VVT demi menghasilkan tenaga 200 hp dan torsi 111 Nm. Lebih dari cukup untuk menghela bobot superbike yang diklaim tak lebih dari 200 kilogram ini. Suzuki bilang, akselerasi dan torsi motor ini akan terasa mantap baik di rpm rendah atau pun tinggi. Benarkah? Yah, setidaknya di videonya kelihatan hebat kok.
suzuki gsx-r1000 2016 wallpaper
Sederet teknologi balap juga sudah disematkan, misalnya quick shifter baik untuk naik gigi maupun turun gigi, traction control dengan 10 setting berbeda, dan launch control. Lucunya, media Autoevolution menyebut GSX-R1000 ini sebagai Nissan GT-R beroda 2 gara-gara punya launch control. Suzuki tidak menyediakan sistem IMU (inertial measurement unit) karena mereka merasa rider Gixxer tidak membutuhkan hal itu.
suzuki gsx-r1000
Shockbreaker depan dan belakangnya sudah fully adjustable, dibuatkan khusus oleh Showa, demikian juga dengan rem Brembo yang ada di depan dan belakangnya. Sistem riding mode selector juga sudah dihadirkan untuk mengatur motor ini, mau jinak atau galak itu terserah rider-nya.
suzuki gsx-r1000 cornering
Suzuki berkata motor ini dijejali teknologi MotoGP, tapi kami lebih senang kalau mereka bilang dijejali teknologi balap ketahanan 24 jam alias World Endurance Chamionship. Kenapa? Soalnya di balapan itulah Suzuki sangat berjaya dengan GSX-R1000, sedangkan di MotoGP… Ya tahu sendiri lah kiprah GSX-RR.
suzuki gsx-r1000 traction control
Motor ini baru akan dirilis resmi sebagai model year 2017, dan Suzuki akan mempertimbangkan aspek harga supaya tetap kompetitif. Artinya, bakal ada detail-detail yang disederhanakan saat motor ini diproduksi massal. Please, Suzuki, kalau bisa versi jualannya tetap bikin yang keren ya, jangan bikin seperti Gixxer 150 SF yang aneh itu. Malu sama rival.

Senin, 16 November 2015

AUTONETMAGZ KAWASAKI KLX INOVASI BARU BRO

Wow sepertinya Kawasaki sedang semangat 45 di bulan ini, baru saja Kawasaki Motor Indonesia meluncurkan Kawasaki Athlete Pro 4 hari yang lalu, sekarang Kawasaki kembali meluncurkan KLX 150 baru. Saya sampai kaget sebab sepertinya nampaknya euforia Kawasaki Athlete Pro belum turun, tiba-tiba ada produk lagi. Yah apapun itu cukup menarik disimak, apalagi shock depan sudah Up Side Down (USD), ngeri bro!
Dari segi tampilan, motor trail andalan Kawasaki ini terlihat lebih mature. Hal ini terlihat dari tarikan garis yang lebih tegas sehingga membuat motor ini secara dimensional pas dengan kaki kaki yang telah diupgrade. Tidak seperti pendahulunya yang terlihat cingkrang saat memakai profil rims 21 inchi dan rims 18 inchi. Lagipula memang refreshment untuk KLX 150 perlu dilakukan, habis terlihat uzur sih hehe…
kawasaki-klx-150-bf-se-back
Apa saja yang baru di Kawasaki KLX 150 ini? cukup banyak, mulai dari penggunaan Up Side Down di depan, penggunaan rims dengan material alumunium, juga speedometer yang dilengkapi indikator BBM sehingga tidak gambling bensinnya masih ada apa tidak. Saya cukup suka dengan model silencer knalpotnya yang lebih berbobot dibanding pendahulunya. Menariknya adalah Kawasaki memberikan 3 opsi bila anda berminat meminang Kawasaki KLX 150. Tiga tipe tersebut adalah : Kawasaki KLX 150 BF SE, Kawasaki KLX 150 BF dan Kawasaki KLX 150 Basic. Mari kita bahas satu per satu saja.
kawasaki-klx-150-bf-se-front-white
Kawasaki KLX 150 BF SE ini adalah trim teratas dari varian KLX 150. Beberapa update menarik pada seri BF SE adalah livery yang lebih sporty dan dinamis, penggunaan Up Side Down, penggunaan hand guard dan engine guard, penggunaan fatbar serta penggunaan kaki kaki alumunium warna hitam dengan diameter depan 21 inchi dan belakang 18 inchi. Wah cukup proper tampilannya.
kawasaki-klx-150-bf-front
Varian berikutnya adalah Kawasaki KLX 150 BF dimana tampilannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tipe BF SE. Kita masih bisa melihat adanya Up Side Down, masih ada juga kaki kaki dengan diameter yang sama dengan tipe BF SE namun warnanya silver alumunium. Namun di varian BF ini tidak menggunakan engine guard maupun hand guard, bahkan dari segi livery saja tampil polos dan lebih cerah.
kawasaki-klx-150-basic-front
Lalu kita bergeser ke Kawasaki KLX 150 Basic, dimana ini adalah trim terbawah dari KLX 150. Disini anda tidak akan melihat Up Side Down dan profil kaki kaki kekar. Tampilannya polos layaknya KLX 150 lawas hanya saja berbeda baju. Oh ya perihal kaki kaki, varian Basic ini menggunakan rims alumunium juga namun diameter depan 19 inchi dan diameter belakang 16 inchi.
Perihal harga, Kawasaki membanderol Kawasaki KLX 150 BF SE dengan harga Rp.30,9 juta, Kawasaki KLX 150 BF dengan harga Rp.29,9 juta dan Kawasaki KLX 150 Basic dengan harga Rp.26,8 juta. Last sepertinya mengingat kontestan untuk pasar motor ban pacul ini memang bertambah dan tidak menutup kemungkinan daerah blue ocean yang tadinya dihuni Kawasaki ini akan menjadi red ocean juga. So pilihan motor garuk tanah? jadi banyak bro!

AUTONETMAGZ TRAIL VIAR SIAP GARUK TANAH !!!

 – Mungkin kita masih ingat di jaman dulu ada Suzuki TS125 yang bermesin 2 tak dan Hyosung Karion 125 menjadi pilihan para garukers di tanah air . Namun dikarenakan masa produksi motor tersebut sudah dihentikan maka otomatis tak ada lagi pilihan trail value bagi konsumen di Indonesia. Akhirnya trend motor dengan ban pacul sempat redup di tanah air dan hanya diisi oleh motor trail bermerek eropa yang harganya kelewat jauh sejauh cintaku padanya di ufuk senja sana #eh?
Namun dunia garukers kembali hidup dengan adanya pilihan dari merk jepang dengan huruf alfabet ke 11, sayangnya merk ini dimensinya kurang proper untuk bermain tanah. Melihat celah tersebut, Viar akhirnya datang ke daerah yang dibanjiri oleh konsumen hobiies ini setelah mereka pede dengan penjualan kendaraan niaganya. Akhirnya Viar meluncurkan Viar Cross X -series dengan postur dan mesin yang proper untuk disuruh menggaruk tanah.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-back-landscape
Seperti yang akan saya coba ini adalah Viar Cross X 200 SE, so mari kita rasakan impresinya bareng-bareng.
Eksterior
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-lamp
Apabila kita melihat desain dari Viar Cross X 200 SE ini bisa dibilang tampil beda dibanding trail pada umumnya. Menurut kami tampilan motor enduro jebolan Viar ini terlihat gagah, bahkan enduro ini sekilas malah seperti motorcross yang biasanya dijual secara off the road. Namun secara desain tampilan depannya justru mengingatkan kami pada lini enduro KTM, begitu pula pada decalnya. Setidaknya yang cukup membedakan adalah tulisan Cross yang terlihat seperti font Arial hehe…
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-fork-usd
Nah ini yang menarik, motor ini sudah dilengkapi fork Up Side Down (USD) dan ukurannya cukup besar di kalangan trail 150 cc – 200 cc. Sementara belakang mengadopsi suspensi monoshock dengan mekanisme seperti uni-track pada trail kawasaki.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-swingarm
Swingarm dengan material alumuniumnya juga terlihat padat dan penuh layaknya motor enduro berkubikasi besar.  Untuk ukuran kaki kakinya juga cenderung besar dan untuk Viar Cross X 200 SE 2015 sudah mengadopsi velg alumunium berdimensi 21 inchi depan dan 18 inchi belakang.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-bracket-stoplamp
Beralih ke belakang, sektor lampu lampu dibuat lebih simpel dengan penggunaan LED di stoplamp maupun lampu sein. Untuk yang versi 2015 ini Viar Cross X 200 SE juga mengalami perombakan di bagian buntut belakang yang lebih panjang untuk mencegah cipratan air atau lumpur mengenai rider maupun boncenger. Selain itu motor ini juga disematkan bracket multiguna yang bisa digunakan untuk menaruh barang saat ber-adventure ria.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-overview-belakang
Saat kita melihat area knalpot yang dibuat di purbalingga ini, sosoknya terlihat padat dan berisi dibanding kompetitornya. Sayangnya anda mungkin akan tidak terbiasa dengan suara knalpotnya karena walaupun dibilang standar, suaranya terdengar seperti knalpot racing.
Center Fascia
Saat saya mulai menaiki motor ini dengan postur saya yang berada di 180 cm, well… saya terpaksa takluk dengan motor ini. Cross X 200 SE dengan sukses membuat saya jinjit balet, namun dari segi egronomi saya masih rileks menunggangi motor ini. Namun untuk orang yang mempunyai tinggi tubuh dibawah 170 cm, bersiaplah untuk kewalahan saat motor ini berhenti.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-menaiki-motor
Melihat material jok yang digunakan cukup apik. Pengoperasian tombol memang tidak selancar motor keluaran jepang, namun boleh diadu kok dengan motor non-jepang lainnya. Mungkin dari segi kualitas sama dengan motor India. Satu yang minus ada dari speedometernya yang terlihat apa adanya, sejujurnya speedometer ini seperti tidak ada bedanya dengan speedometer pendahulunya, Viar VX2. Respon tachometernya pun terlambat dengan putaran mesin yang ada. Untuk kapasitas tangki Viar Cross X 200 SE cukup pede dengan 5,5 liter.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-quality
Kami cukup tertarik melihat finishing bodi dari motor ini, secara kualitas motor ini bisa dibilang well build, plastiknya pun solid namun tidak getas seperti motor dengan huruf alfabet ke 8. Sayangnya striping livery motor ini masih rentan untuk lepas meskipun memakai 3M. Finishing semakin terlihat baik saat tiap baut di bodinya juga dilengkapi dengan seal karet agar meredam getaran. Apabila pernyataan ini terlihat heboh, mungkin anda patut melihat basic mesin yang ada di gambar. Bagaimana? Paham kan kenapa kami bilang begitu hehe…
Mesin
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-engine
Yak tidak salah juga kalau anda anggap mesin ini terlihat seperti kaizen engine alias bawaan Tiger 2000. Mesin ini memang mempunyai basis yang sama dengan motor legendaris tersebut. Memang satu hal minus yang mengganggu di mesin ini, yah semacam penyakit bawaan lah, adalah sensasi relaksasi getar yang terasa. Oleh sebab itu Viar mengimprovment mesin ini dengan menambah balancer di engine mounting dan menambah seal karet di titik-titik baut agar vibrasi teredam.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-mesin
Perihal spesifikasi, mesin ini mempunyai SOHC 2 klep, 5 percepatan. Tenaga yang dihasilkan cukup beringas, berada di 13.4 hp @ 7.500RPM dan torsi sebesar 13.5 Nm @ 7.000RPM. Viar pun sudah meracik mesin ini agar karakternya pas untuk dipakai blusukan. Pemilihan mesin dengan basic kaizen cukup bijak mengingat mesin ini mudah dikilik untuk naik-turun gunung serta sparepart yang masih tersedia dimana-mana. Bagaimana dengan performanya? nanti ya setelah kami test ride dahulu.
Kesimpulan
Jujur kami tidak menyangka motor ini cukup berhasil melakukan improvment di berbagai sektor. Dari segi tampilan pun motor ini cukup menjanjikan, apalagi dengan kaki kaki yang kokoh dan velg alumunium dengan diameter besar. Penggunaan mesin GL juga menurut kami sangat cukup buat anda yang sudah mendambakan motor enduro yang ready to trail. Selain itu rupanya finishing bodi motor ini juga jauh melebihi ekspektasi kami, bahkan jauh lebih baik dibanding pendahulunya.
first-impression-review-viar-cross-x-200-se-dimensi
Rasanya cukup wajar bila Viar berani saja menggembleng motor ini dengan melakukan perjalanan jarak jauh dalam event Viar Jelajah Negeri. Selain itu Viar cukup rajin memasukkan Cross X 200 SE ke dalam event trail dan komunitas trail yang ada saat ini. Melalui strategi tersebut, nampaknya Viar berhasil meyakinkan kepada konsumen indonesia bahwa produk Cross X 200 SE berani diadu dengan merk trail lainnya.
Harga Viar Cross X 200 SE ini dibanderol di angka Rp. 20.300.000,- OTR Jabodetabek, dengan harga segini dan apa yang didapat kami merasa masih worth it untuk dipinang sebagai partner garuk tanah